21 January 2013

R.I.P

Fase usia remaja sering dianggap sebagai fase yang sangat tidak stabil dalam tahap perkembangan manusia. G.S. Hall menyebutnya sebagai strum und drang ‘masa topan badai,’ sementara James E. Gardner menyebutnya sebagai masa turbulence (masa penuh gejolak). Penilaian ini tentu berangkat dari realitas psikologis dan sosial remaja.

      Sebenarnya, sejauh manakah gejolak yang dialami oleh remaja pada hari ini? Jika persoalan-persoalan remaja di dalam dan di luar negeri dihimpun sebanyak-banyaknya, tentu data-data itu akan mengejutkan orang yang mengamatinya. Sementara, secara kualitatif dan kuantitatif, persoalan-persoalan remaja tadi tampaknya terus meningkat dari hari ke hari.

petikan "Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islam oleh: Alwi Alatas, S.S. 2007" 


aku sedang membaca jurnal-jurnal berkaitan pendidikan dan permasalahan awal remaja. Setakat tulisan pada 2007, adiksi melampau kpop belum muncul sebagai satu masalah. hurmm.




***



the youth of the nation



ceritanya semalam dalam lawatan ke asrama adik aku, dia perkenalkan konsep RIP yang perlu diteladani oleh setiap pelajar baru sebagai acuan gerak kerja di asrama. konsep ni tak wujud secara sah dan bertulis di zaman aku. menurutnya; RIP ialah



setiap pelajar tingkatan satu haruslah

R - Rajin
 I - Ikhlas
P - Pemurah


seems legit.



***







2 comments:

cimöt said...

kena pupuk RIP dlm diri! yeahhhh ayuh!

faaizz d. zul said...

ayo!